Untuk menyampaikan gagasan pikiran dalam suatu bahasa, seseorang penulis iklan harus mengetahui aturan-aturan bahasa, seperti tata bahasa, kaidah-kaidahnya, nuansa/ konotasi sebuah kata, dsb. Karena syarat ini merupakan syarat yang mutlak.
Pertama kali pesan komunikasi datang dari sumber. Dalam pemasaran, sumber berartu pihak yang mengirim pesan kepada konsumen. Pihak yang mengirim pesan tentu saja perusahaan. Proses selanjutnya yaitu perusahaan menentukan bagaimana pesan itu disusun agar bisa dipahami dan direspons secara positif oleh penerima, dalam hal ini konsumen. Pada proses tersebut ditentukan pula jenis komunikasi apa yang digunakan. Apakah pesan akan disampaikan melalui iklan, personal selling, promosi penjualan, public relation, atau pemasaran langsung. Proses encoding ini juga disebut sebagai proses menerjemahkan tujuan-tujuan komunikasi ke dalam bentuk-bentuk pesan yang akan dikirimkan kepada penerima. Komunikasi tetap jadi syarat utama sebuah periklanan.
Proses selanjutnya yaitu menyampaikan pesan melalui media. Jika pesan dirancang dalam bentuk iklan, maka iklan harus disampaikan dalam bentuk media cetak atau media elektronik. Pesan yang disampaikan dalam media cetak akan berbeda bentuk dan strukturnya dengan pesan yang disampaikan dalam media elektronik. Pesan dalam media cetak biasanya detail dan menjelaskan karakteristik produk secara lengkap. Sedangkan pesan yang akan disampaikan dalam media elektronik seperti radio dan televisi tidak boleh secara detail menerangkan produk, karena akan sangat memakan biaya. Proses penyampaian pesan melalui media ini disebut sebagai transmisi.
Pesan yang disampaikan melalui media akan ditangkap oleh penerima. Ketika pesan diterima, penerima akan memberikan respons terhadap pesan yang disampaikan. Respon yang diberikan bisa positif, negatid, atau netral. Respons positif tentu saja adalah respons yang diharapkan oleh pengirim pesan. Respon positif identik dengan terjadinya keserasian antara harapan pengirim pesan dengan tanggapan penerima pesan. Dengan perkataan lain, pesan yang dirancang , direspon sesuai dengan perancang pesan. Kesesuaian antara harapan pengirim pesan dengan tanggapan penerima inilah yang diharapkan terjadi, karena hal ini akan mempengaruhi perilaku konsumen secara positif. Hal yang tidak diharapkan terjadi adalah respon negatif atau netral dari konsumen (penerima pesan). Respon negatif ini terjadi karena tidak terjadinya keserasian antara harapan pengirim pesan dengan respon yang dilakukan oleh penerima. Maka komunikasi baik dan benar serta konsep sangat disyaratkan dalam pembuatan sebuah iklan agar tepat guna. Proses memberikan respon dan menginterpretasikan pesan yang diterima disebut sebagai proses decoding. Proses ini berarti penerima pesan memberi interpretasi atas pesan yang diterima.
Tujuan iklan umumnya mengandung misi komunikasi. Dimana iklan adalah suatu komunikasi massa yang dibayar untuk menarik kesadaran, menanamkan informasi, mengembangkan sikap, atau mengharapkan adanya suatu tindakan yang menguntungkan bagi perusahaan.
Maka dari itu seorang pembuat iklan atau yang biasa disebut dengan copywriter harus:
ØMempunyai jiwa seni yang tinggi
ØBerkemampuan mengolah bahasa
ØBerkemampuan berkomunikasi yang baik dan benar
ØMau bekerja keras
Bahasa yang dipakai dalam pembuatan iklan harus mampu berkomunikasi mengarahkan target audience untuk membeli, menggunakan atau beralih keproduk jasa yang diiklankan. Keefektivan bahasa dalam iklan harus memiliki sifat menjual serta memperhatikan media iklan, target audience, serta rencana pemasaran.
Keefektivan tulisan didukung dengan
layout, jenis huruf, visual dan media atau biasa disebut (Paralanguage).
Keefektivan ini adalah penerapan sebuah komunikasi.