Komunikasi Publik sering pula
disebut sebagai komunikasi massa (mass communication), meski komunikasi massa
lebih spesifik, yakni komunikasi melalui media massa (communicating with
media).
Komunikasi publik lebih luas daripada komunikasi massa. Komunikasi massa ”hanya” menggunakan media massa, seperti suratkabar, majalah, website, radio, dan televisi. Komunikasi publik lebih luas lagi.
Komunikasi publik lebih luas daripada komunikasi massa. Komunikasi massa ”hanya” menggunakan media massa, seperti suratkabar, majalah, website, radio, dan televisi. Komunikasi publik lebih luas lagi.
Komunikasi publik adalah proses
komunikasi dimana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap
muka di depan khalayak yang lebih besar. Komunikasi Publik adalah penyampaian
pesan (message), berupa ide atau gagasan, informasi, ajakan, dan sebagainya
kepada orang banyak. Komunikasi ini sebutan lainnya adalah pidato, public
speaking, komunikasi retrorika, atau komunikasi khalayak.
Komunikasi publik ini memiliki
beberapa ciri, yakni:
Ø Berisi
pesan yang penting diketahui publik.
Ø
Komunikasi ini memiliki ciri komunikasi intetrpersonal, karena berlangsung secara
tatap muka.
Ø Dihadiri
oleh sejumlah besar orang
Ø Dapat
dibedakan mana siapa sumber dan siapa pendengarnya.
Ø
Penyampaian pesan berlangsung secara kontinu, karena sangat terbatas waktu
dengan jumlah khalayak yang begitu besar.
Ø Pesan
yang disampaikan tidak secara spontanitas, namun terencana dan dipersiapkan
lebih awal.
Tujuan Komunikasi Publik
Menurut Onong Uchjana Effendi dalam
buku Dimensi – dimensi Komunikasi, tujuan komunikasi secara umum adalah sebagai
berikut :
Ø
Perubahan Sosial Dan Partisipasi Sosial
Misalnya
diadakannya sosialisasi oleh Lembaga KPU atau lembaga-lembaga
masyarakat
anti golput
supaya masyarakat ikut serta dalam pilihan suara pada pemilu.
Ø
Perubahan Sikap
Misalnya
kegiatan kampanye politik oleh suatu tim sukses calon politikus yang bertujuan
mencari
simpatik kepada masyarakat agar mau memilih calon pemimpin atau anggota
parlemen di
pemerintahan dan hal tersebut dapat mengubah sikap dukungan masyarakat
ataupun
tidak sama sekali.
Ø
Perubahan Pendapat
Misalnya
diadakannya suatu sosialisasi informasi mengenai kebijakan pemerintah yang
biasanya
selalu mendapat tantangan dari masyarakat maka harus disertai penyampaian
informasi
yang lengkap supaya pendapat masyarakat dapat terbentuk untuk mendukung
kebijakan
tersebut.
Ø Perubahan Perilaku
Misalnya
diadakannya seminar ataupun sosialisasi dari Dinas Kesehatan yang kegiatan
tersebut
memberikan informasi mengenai hidup sehat tujuannya adalah supaya masyarakat
mengikuti
pola hidup sehat dan sikap masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar