Model komunikasi adalah gambaran
yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu
komponen komunikasi dengankomponen lainnya.
·
Model Lasswell
Salah satu model komunikasi yang tua tetapi masih digunakan
orang untuk tujuan tertentu adalah model komunikasi yang dikemukakan oleh Harold
Lasswell, seorang ahli ilmu politik dari Yale University. Dia
menggunakan lima pertanyaan yang perlu di tanyakan dan di jawab dalam melihat
proses komunikasi, yaitu:
o Who, adalah menunjuk kepada
siapa orang yang mengambil inisiatif untuk memulai komunikasi.
o Says what, apa yang dikatakan. Pertanyaan ini adalah berhubungan
dengan isi komunikasi atau apa pesan yang disampaikan dalam komunikasi
tersebut.
o To whom, pertanyaan ini maksudnya menanyakan siapa yang menjadi
audience atau penerima dari komunikasi.
o Through
what, melalui media apa.
Yang dimaksudkan dengan media adalah alat komunikasi, seperti berbicara,
gerakan badan, kontak mata, sentuhan, radio, televisi, surat, buku, dan gambar.
o What effect, apa efeknya dari komunikasi tersebut. Yakni menanyakan 2 hal yaitu apa yang
ingin dicapai dengan hasil komunikasi tersebut dan kedua, apa yang dilakukan
orang sebagai hasil dari komunikasi.
·
Model Shannon
Model komunikasi lain yang banyak digunakan adalah
model komunikasi dari Claude Shannon atau lebih dikenal dengan model Shannon
Wever. Model iniberbeda dengan model Lasswell mengenai istilah yang digunakan
bagi masing-masing komponen.
o
Informasi ( Information Source )
Dalam komunikasi manusia menjadi
sumber informasi adalah otak. Tugas utama dari otak adalah menghasilkan suatu
pesan atau suatu set kecil pesan dariberjuta-juta pesan yang ada.
o
Transmitter
Pemilihan transmitter ini tergantung pada jenis komunikasi
yang digunakan. Kita dapat membedakan dua macam komunikasi yaitu komunikasi
tatap muka dan komunikasi mesin.Pada komunikasi tatap muka yang menjadi
transmitternya adalah alat-alat pembentuk suara dan dihubungkan dengan otot-otot
serta organ tubuh lainnya yang terlibat dalam penggunaan bahasa nonverbal,
sedangkan pada komunikasi yang menggunakan mesin-mesin alat komunikasi yang
berfungsi sebagaitransmitter adalah alat itu sendiri seperti, telepon, radio,
televisi, foto, dan film.c.
o
Penyandingan (Encoding )
Dalam komunikasi tatap muka signal yang cocok dengan
alat-alat suara adalah berbicara. Signal yang cocok dengan otot-otot tubuh dan
indera adalah anggukan kepala, sentuhan dankontak
mata. Pada komunikasi yang menggunakan mesin, di mana alat-alat yang
digunakan sebagai perluasan dari indera, penyandian pesan juga berasal dari
tubuh tetapidiperluas melalui jarak jauh dengan
transmitter.
Misalnya radio adalah perluasan dari suara manusia, televisi
perluasan dari mata dan begitu juga dengan alat komunikasi lainnya.
o
Penerima dan Decoding. Istilah
Shannon mengenai penerima dan decoding atau penginterpretasian pesan seperti
berlawanan dengan istilah penyandian pesan. Pada komunikasi tatap muka
kemungkinan transmitter menyandikan pesan dengan menggunakan alat-alat suara
dan otot-otot tubuh. Penerima dalam hal ini adalah alat-alat tubuh yang
sederhana yang sanggup mengamati signal. Misalnya telinga menerima
dan menguraikan sandi pembicaraan, mata menerima dan menguraikan sandi gerakan
badan dan kepala, kilatan mata dan signal lainnya yang dapat dilihat mata.
Jelaslah jika seorang individu pada komunikasi tatap muka kekurangan satu atau
lebih organ tubuh maka penerimaan pesan akan menjadi macet.
o
Tujuan (Destination).
Komponen terakhir dari Shanon adalah destination (tujuan) yang dimaksud oleh si
komunikator. Destination ini adalah otak manusia yang menerima pesan yangberisi
bermacam-macam hal, ingatan atau pemikiran mengenai kemungkinan dari arti pesan.
Penerima pesan telah menerima signal mungkin melalui pendengaran, penglihatan,
penciuman dan sebagainya kemudian signal itu diuraikan dan diinterpretasikan
dalam otak.
o
Sumber Gangguan
(Noise). Dalam model komunikasi Shannon ini terlihat adanya faktor sumber
gangguan pada waktu memindahkan signal dari transmitter kepada si penerima.
Misalnya pada waktu anda berbicara dengan teman di jalan kedengarannya suara
mobil lewat anak-anak berteriak yang semuanya itu mengganggu pembicaraan
anda sesaat dan gangguan itu dinamakan
noise.
Gangguan ini selalu ada dalam tiap-tiap komunikasi. Oleh
sebab itu kita harus siap menetralkan gangguan dan tidak terkejut dengan
kehadirannya. Untuk menetralkan gangguan ini Shannon mengemukakan empat cara
seperti berikut :
1.
Menambah kekuatan ( power ) dari
signal. Misalnya kalau kitaberbicara dengan seseorang di jalan yang suasananya
hiruk pikuk, kita perlu memperkeras suara kita dalam berbicara supaya
tidak ditelan suara hiruk pikuk dan agar dapat didengar oleh lawan kitaberbicara.
2.
Mengarahkan signal dengan persis.
Seperti halnya dalam pembicaraan diatas, taktik lain yang bisa dipakai untuk
mengatasi gangguan adalah berbicara dekat sekali dengan lawan berbicara sehingga
suara kita itu dapat menetralkan gangguan suara lain.
3.
Menggunakan signal lain. Sebagai
tambahan terhadap dasar pertama, dapat digunakan taktik lain untuk menetralisir
gangguan yaitu dengan memperkuat pesan dengan signal lain misalnya,dengan
gerakan kepala, gerakan badan, sentuhan, dan sebagainya.
4.
Redudansi. Redudansi dalam situasi
yang normal kurang baikdigunakan., tetapi dalam suasana yang hiruk pikuk
pengulangan kata-kata kunci dalam pembicaraan perlu dilakukan untuk membantu
memperjelas pesan yang disampaikan.
·
Model Schraumn
Wilbur Schraumn memberikan model proses komunikasi yang agak
berbeda sedikit dengan dua model sebelumnya. Dia memperlihatkan pentingnya
peranan pengalaman dalam proses komunikasi. Bidang pengalaman akan
menentukan apakah pesan dikirimkan diterima oleh sipenerima sesuai dengan apa
yang dimaksudkan oleh si pengirim pesan. Schraumn mengatakan jika tidak
ada kesamaan dalam bidang pengalaman, bahasa yang sama, latar belakang yang
sama,kebudayaan yang sama, maka sedikit kemungkinan pesan yang
diterimadiinterpretasikan dengan benar. Model ini sama dengan model-model sebelumnya yaitu
memperlihatkan proses komunikasi yang satu arah dan tidak dua arah. Oleh karena
Schraumn menyadari pentingnya balikan dalam komunikasi, akhirnya menyempurnakan
model ini menjadi model dua arah. Balikan adalah penting dalam proses komunikasi
karena akan menceritakan kepada kita bagaimana pesan yang dikirimkan
diinterpretasikan oleh yang menerima pesan. Bila penerima pesan memberikan balikan
kepada si pengirim maka si penerima berubah menjadi si pengirim atau sumber
sehingga komunikasi tidak satu arah lagi tetapi satu lingkaran. Seorang individu
dapat dipandang sebagai pengirim atau penerima pesan.
·
Model Berlo
Model-model komunikasi makin hari makin dikembangkan di
antaranya yang paling terkenal model yang dikembangkan oleh David Berlo pada
tahun 1960. Modelnya hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya
terdiri dari empat komponen yaitu sumber, pesan, saluran dan penerima atau
receiver. Akan tetapi pada masing-masing komponen tersebut ada sejumlah faktor
kontrol. Faktor ketrampilan, sikap, pengetahuan, kebudayaan, dan sistem social
dari sumberatau orang yang mengirim pesan merupakan factor penting dalam
menentukan isipesan, perlakuan atau treatment dan penyandian pesan.
Faktor-faktor ini juga berpengaruh kepada penerima pesan dalam
menginterpretasikan isi pesan yang dikirimkan. Saluran yang dapat digunakan
dalam komunikasi adalah penglihatan,pendengaran, penciuman, perasaan, dan alat
peraba.Model komunikasi Berlo di samping menekankan ide bahwa meaning are in the people atau arti pesan yang dikirimkan pada orang yang menerima
pesan bukanpada kata-kata pesan itu sendiri. Dengan kata lain dapat dikatakan
bahwa interpretasi pesan terutama tergantung kepada arti dari kata atau pesan
yang ditafsirkan oleh si pengirim atau si penerima pesan.
·
Model Seiler
William J. Seiler (1988) memberikan model komunikasi dua
arah dan bersifat lebih universal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar